SELAMAT DATAND DI BLOOGER SAYA ^_^ ""... !

Kamis, 21 April 2011

ROM

APA ITU ROM…???
ROM adalah sejumlah pergerakan yang mungkin dilakukan pada bagian-bagian tubuh untuk menghindari adanya kekakuan sebagai dampak dari perjalanan penyakit ataupun gejala sisa.


INDIKASI

Mengapa dilakukan ROM atau fisioterapi:


  1. Anda mengalami problem gerak:
  • Kelumpuhan/kelemahan separuh tubuh akibat serangan stroke.
  • Kelumpuhan/kelemahan otot-otot wajah, lengan/tangan atau tungkai/kaki.
  • Kekakuan sendi akibat patah tulang, rematik atau kelumpuhan.
  1. Vertigo (sakit kepala berputar-putar).
  2. Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri pinggang, tenggkuk, lutut, bahu, dll.
  3. Kelemahan fisik akibat tirah baring yang lama.

Instruksi umum dilakukannya ROM:

  • Idealnya latihan ini dilakukan sekali sehari.
  • Lakukan masing-masing gerakan sebanyak 10 hitungan, latihan dilakukan dalam waktu 30 menit.
  • Mulai latihan secara perlahan, dan lakukan latihan secara bertahap.
  • Usahakan sampai mencapai gerakan penuh , tetapi jangan memaksakan gerakan.
  • Jangan memaksakan suatu gerakan pada pasien, gerakan hanya sampai pada batas yang ditoleransi pasien.
  • Jaga supaya tungkai dan lengan, anggota badan menyokong seluruh gerakan.
  • Hentikan latihan apabila pasien merasa nyeri, dan segera konsultasikan ke tenaga kesehatan.
  • Dilakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati dengan melihat respon/keadaan pasien.


Macam ROM:
  • ROM pasif : Latihan yang dilakukan dengan bantuan orang lain. ROM pasif dilakukan karena pasien belum mampu menggerakkan anggota badan secara mandiri.
  • ROM Aktif : Pasien menggunakan ototnya untuk melakukan gerakan secara mandiri.










1. Pangkal paha dan lutut di tekuk (fleksi):

Keterangan 1: pegang kaki pasien seperti gambar, tekuk kaki ke arah dada, kemudian kembalikan seperti posisi semula.
2. Rotasi (perputaran) pangkal paha.

Keterangan 2: Dekatkan kaki pasien pada pelatih, kemudian putar ke arah dalam.

ATAU :
    1. Dukung pada bawah lutut dan tumit.
    2. Tekuk tegak ke arah dada (90 derajat).
    3. Dorong kaki menjauhi pelatih.
    4. Lalu tarik lagi mendekati pelatih.
3. Gerakan pinggul menjauhi tubuh:

Keterangan 3: Tempatkan tangan kanan pelatih di bagian pergelangan kaki pasien dan tangan kiri di bawah lutut. Tarik kaki menjauhi tubuh dan kembalikan seperti posisi semula lagi.

4. Perputaran pergelangan kaki:


Keterangan 4: Pegang pergelangan kaki pasien seperti gambar dan putar ke arah dalam.


5. Gerakan jari kaki di tekuk dan di tarik ke arah muka (fleksi dan ekstensi):

Keterangan 5: pegang jari-jari pasien dan tekuk ke arah telapak tangan dan kembalikan ke arah muka pasien.


6. Tarikan tumit:

Keterangan 6: Tarik tumit ke arah luar, dan bagian atas ke arah dalam. Kemudian ulangi ke arah yang berlawanan seperti gambar di bawah ini:


7. Perputaran daerah lumbar:

ATAU

8. Tarikan lutut:

Keterangan 8: Tarik lurus bagian kaki dan kembalikan ke posisi semula.


GERAKAN ROM PASIF PADA ANGGOTA GERAK BAGIAN ATAS:







1. Fleksi dan ekstensi bagian siku:

Keterangan 1: Pegang lengan atas dan bawah pasien, angkat lurus dan kemudian kembali ke posisi semula.


2. Fleksi dan ekstensi bahu:



Keterangan 2: luruskan dan gerakkan tangan ke arah atas kemudian kembali ke posisi semula.

3. Perputaran dalam dan luar pada bahu:



Keterangan 3: Pegang tangan pasien seperti gambar, dan lakukan gerakan memutar ke dalam dan ke luar.



4. Gerakan horisontal bahu yang menjauhi sumbu tubuh. Caranya: tempatkan kedua tangan seperti gambar, pasien merasakan seperti adanya tarikan di dada.

Dilanjutkan gerakan:

5. Rotasi (perputaran leher). Caranya: Putar leher ke kanan kemudian ke kiri, usahakan supaya leher menyentuh bahu apabila pasien mampu, tetapi kalau tidak mampu maka latihan disesuaikan kondisi pasien.

6. Gerakan menekuk leher:

7. Fleksi - ekstensi jari-jari dan pergelangan tangan: Gerakkan jari dan pergelangan tangan ke arah muka, kemudian berganti ke arah yang berlawanan.


8. Fleksi dan ekstensi ibu jari:
Keterangan 8: Tekuk ibu jari dan kembali seperti semula.











Perubahan posisi dari terlentang – miring dari satu sisi ke sisi yang lain (kanan – kiri):




BAGAIMANA CARA LATIHAN DUDUK DAN BERJALAN…???



























Kunci keberhasilan latihan:

ketekunan dan kesabaran”


Perlu diketahui bahwa sangat penting untuk memberikan dukungan sosial pada pasien terutama dari pihak keluarga, KARENA DENGAN DUKUNGAN MAKA PASIEN TIDAK MERASA DITINGGALKAN DAN SECARA PSIKOLOGIS AKAN MEMBERIKAN KETENTRAMAN PADA PASIEN,”.

_____Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik_____

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) BERFOKUS PADA INTERAKSI SOSIAL



BAB I
  1. PENDAHULUAN




    1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di Wisma cempaka kelompok melihat bahwa interaksi social yang ada dalam kelompok kurang berjalan dengan baik,hal ini terlihat dari adanya data yang menunjukan bahwa 9,1 % penghuni Wisma Cempaka sering bertengkar,9,1 % sering agresif,18,2 % pasif,dan 63,4 % yang sabar. Dari fenomena tersebut kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok dengan topik sosialisasi.

    1. LANDASAN TEORI

Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial

Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).


Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.

Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

    1. KRITERIA KLIEN

  1. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal
  2. Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain
  3. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
  4. Klien agresif yang sudah cukup tenang
  5. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang





























BAB II
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
BERFOKUS PADA INTERAKSI SOSIAL


  1. TOPIK : Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Berfokus Pada Interaksi Sosial


    1. TUJUAN :

  1. Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam suatu kelompok
  1. Tujuan Khusus
  1. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dalam kelompok
  2. Klien dapat berlatih mematuhi peraturan
  3. Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain
  4. Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok
  5. Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok sosialisasi

    1. KARAKTERISTIK KLIEN


    1. PROSES SELEKSI

  1. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan
  2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien shari-hari dan kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
  3. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktifitas yang akan dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya
  4. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan tempat kegiatan
    1. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK

  1. Hari /Tanggal : kamis 29 April 2010
  2. Tempat : Di Wisma Cempaka
  3. Waktu :. s/d WIB
  4. Lama Kegiatan
  • Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
  • Role play (5 menit)
  • Permainan dan diskusi (25 menit)
  • Evaluasi (10 menit)
  • Penutup (5 menit)
  1. Jumlah peserta : 8 orang


  1. Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien
  1. Klien dapat melakukan permainan
  2. Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan
  3. Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara mengungkapkan pengalamannya dan memberikan dukungan kepada klien lain
  4. Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
  5. Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

    1. PENGORGANISASIAN

Leader : Novi maulina
Co-Leader : Lorensius Emil Djeranu
Fasilitator : Jeriko Renhat Tiyas
Rini Tugiyatmi
Afriyanti Rahayu
Observer : Ni Kadek Mastini Dewi
Endang Handayani
    1. METODE DAN MEDIA

Metode : Role Play dan Diskusi
Media : pemutar music, dan kotak kecil


    1. URAIAN PEMBAGIAN TUGAS

  1. Leader
  1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai
  2. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya
  3. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
  4. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
  5. Menjelaskan permainan
  1. Co-Leader
  1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
  2. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
  1. Fasilitator
  1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
  2. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
  1. Observer
  1. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
  2. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung
  3. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
    1. PROSES PELAKSANAAN

  1. Perkenalan dan pengarahan
  1. Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak ribut)
  2. Mempersiapkan tempat : pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri di depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok
  3. Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali dengan klien untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok sosialisasi
  1. Pembukaan
  1. Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal dan tempat tinggal
  2. Leader menjelaskan tujuan terapi aktifitas kelompok sosialisasi
  3. Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya permainan berlangsung
  4. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok antara lain : jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada leader, bila ingin menjawab pertanyaan klien diminta untuk mengacungkan tangan dan diharapkan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
  1. Role play
Permainan dimulai dengan bermain peran oleh fasilitator sesuai petunjuk leader selama 5 menit. Setelah itu observer menghidupkan musik dan memulai permainan, semua fasilitator duduk di kursi. Selama musik masih berbunyi para fasilitator mengedarkan kotak dari fasilitator satu ke fasilitator berikutnya. Bagi fasilitator yang memegang kotak pada saat musik dihentikan, fasilitator diminta untuk memperkenalkan diri, dan menyampaikan pengalamannya yang paling menyenangkan. Peserta yang lain diminta untuk menanggapi dan mengajukan pertanyaan.
  1. Permainan
Klien diminta untuk mengambil tempat duduk di kursi yang tersedia. Selanjtnya bermain sesuai dengan role play diatas
  1. Evaluasi
  1. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah melakukan permainan
  2. Klien dapat menyebutkan keuntungan dari permainan tersebut
  3. Klien dapat mengungkapkan usul atau pendapat dari kegiatan permainan

  1. Penutup
  1. Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok setelah mengikuti permainan
  2. Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang mengikuti permainan

    1. ANTISIPASI MASALAH

  1. Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan memberikan motivasi oleh fasilitator
  2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan alasan klien meninggalkan permainan, berikan motivasi agar klien kembali mengikuti permainan
  3. Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien tersebut bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain tersebut bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka

    1. DENAH RUANG




X
O O
F O
O F
F
O O
O O



Keterangan :
  1. O = Klien

F = Fasilitator
 = Observer
X = Leader
 = Co-Leader

    1. KRITERIA EVALUASI

  1. Evaluasi Input
  1. Tim berjumlah 7 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 3 fasilitator dan 2 observer
  2. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
  3. peralatan pemutar music berfungsi dengan baik
  4. Tersedia kotak kecil
  5. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok sosialisasi
  1. Evaluasi Proses
  1. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
  2. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
  3. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya permainan
  4. 70% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
  1. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok sosialisasi dengan 8 klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 70% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
b. 70% klien dapat meningkatkan komunikasi non verbal : bergerak mengikuti intruksi, ekpresi wajah cerah, berani kontak mata)
c. 70% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain/perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat)
d. 70% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai)
e. 70% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau berinteraksi dengan perawat/klien lain)

DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty, Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok, 1999.

Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen, Buku Saku Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta 1995.


Rabu, 20 April 2011

Seni Hidup June 20, 2005

Posted by lenterahati in Anonymous, Cerpen, Lentera Hati, Uncategorized.
trackback Setiap orang mencari kedamaian dan keharmonisan, karena inilah yang kurang dalam kehidupan kita. Dari saat ke saat kita mengalami kegelisahan, kejengkelan, ke-tidak-harmonisan, penderitaan. Saat seorang gelisah, ia juga menyebarkan penderitaan tersebut kepada orang lain – kegelisahan merembes keluar dari orang yang menderita ke sekelilingnya. Sehingga setiap orang yang berhubungan dengannya ikut menjadi jengkel dan gelisah. Tentu ini bukan cara hidup yang baik.
Seseorang harus hidup damai dengan dirinya sendiri dan juga dengan yang lain. Bagaimanapun manusia adalah makhluk sosial, ia harus hidup dan berhubungan dengan masyarakat. Bagaimana kita bisa hidup damai? Bagaimana tetap harmonis dengan diri sendiri dan juga masyarakat sekitarnya sehingga orang lain bisa hidup damai dan harmonis?
Seseorang gelisah. Untuk keluar dari kegelisahan, ia harus mengetahui alasan dasar atau sebab dari kegelisahannya. Bila ia menyelidiki masalah tersebut, akan jelas bahwa pada saat ia mulai membangkitkan kekotoran dalam batin atau pikiran, ia pasti menjadi gelisah. Pikiran yang tidak murni dan kotor tidak dapat hadir bersamaan dengan kedamaian dan keharmonisan.
Bagaimana seorang membangkitkan kekotoran batin? Sekali lagi, dengan menyelidiki akan menjadi jelas, saya menjadi tidak senang saat melihat seorang bertingkahlaku tidak seperti yang saya inginkan atau sesuatu terjadi tidak sesuai dengan harapan saya. Sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dan saya membuat ketegangan dalam diri. Sesuatu yang diinginkan tidak terjadi, karena suatu sebab, lagi-lagi saya membuat ketegangan didalam diri. Dalam hidup ini hal yang tidak diharapkan bisa terjadi, hal yang diharapkan bisa terjadi ataupun tidak, proses atau reaksi mengikat simpul-simpul ‘Gordian-knots ‘ membuat seluruh struktur mental dan jasmani menjadi tegang, penuh kenegatifan, hiduppun menjadi derita.
Satu cara untuk menyelesaikan masalah adalah dengan mengatur hal yang tidak diharapkan agar jangan terjadi dan berusaha agar semua hal terjadi seperti apa yang inginkan. Maka saya harus mengembangkan kekuatan atau saya bersandar pada orang lain yang punya kekuatan yang bisa membantu saya setiap saat sehingga segala sesuatu terjadi atas keinginan saya. Tapi ini tidak mungkin. Tidak ada seorang -pun didunia ini yang keinginannya bisa selalu terpenuhi. Jadi timbul pertanyaan bagaimana saya tidak bereaksi buta terhadap hal-hal yang tidak saya sukai? Bagaimana tidak membuat ketegangan? Bagaimana menjaga tetap damai dan harmonis?
Di India, juga negara lain, para bijaksana telah mempelajari masalah ini – masalah penderitaan manusia – dan menemukan solusinya : Bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan seorang mulai bereaksi dengan membangkitkan kemarahan, takut atau kenegatifan apa saja, secepatnya ia harus mengalihkan perhatian-nya ke hal lain. Misalnya , berdiri, mengambil segelas air, mulai minum. Kemarahannya tidak akan diper-banyak dan ia akan keluar dari kemarahan. Atau mulai menghitung: satu, dua dan seterusnya. Atau mengulang sebuah kata, kalimat atau mantra, mungkin nama dewa dewi yang dipercaya, pikiran dialihkan dan anda keluar dari kenegatifan dalam batas tertentu.
Solusi ini membantu. Dengan cara ini batin merasa bebas dari kegelisahan. Tapi sebenarnya solusi ini hanya bekerja pada lapisan sadar. Dengan mengalihkan perhatian ia menekan kenegatifan jauh kedalam bawah-sadar dan pada lapisan ini ( bawah-sadar – Admin ), tanpa ia sadari, ia melanjutkan membangkitkan dan menggandakan kekotoran yang sama. Pada permukaan terdapat lapisan ketenangan dan harmonis, tapi pada kedalaman batin terdapat gunung berapi yang tertidur yang cepat atau lambat akan meletus dengan hebat.
Pencari kebenaran batin lainnya melanjutkan pencariannya dan dengan mengalami realita dari batin-materi dalam dirinya mereka mendapatkan bahwa mengalihkan perhatian hanyalah menghindar dari masalah. Menghindar bukanlah solusi yang baik: orang harus menghadapinya. Saat kekotoran timbul dalam batin, amati saja, hadapi. Kekotoran mental akan segera berkurang secepatnya seorang mengamati-nya. Dengan perlahan kekotoran akan layu dan tercabut.
Solusi yang baik adalah menghindari dua extrim — penekanan atau bereaksi buta. Menekan kekotoran dalam bawah-sadar tidak akan mencabut kekotoran tersebut, membiarkan kekotoran batin menjelma dalam bentuk tindakan fisik atau vokal hanya akan menimbulkan masalah lebih banyak. Tapi bila seorang hanya mengamati, kekotoran akan berlalu dengan sendirinya dan kenegatifan tercabut. Ia bebas dari kekotoran batin.
Ini kedengaran bagus, tapi apakah ini benar-benar praktis? Untuk rata- rata orang apakah mudah menghadapi kekotoran batin? Saat kemarahan timbul, begitu cepat ia menguasai kita sehingga tidak sempat mengenalinya. Dikuasai oleh kemarahan, kita bertindak secara jasmani atau ucapan yang merugikan kita dan orang lain. Kemudian saat amarah telah berlalu, kita mulai menyesal, minta ampun dari orang ini dan itu atau dari Tuhan: Oh saya telah membuat kesalahan, mohon ampuni saya. Tapi saat berikutnya, ketika kita berada dalam situasi yang sama, sekali lagi kita bereaksi dengan cara yang sama. Semua penyesalan itu tidak membantu sama sekali.
Kesulitannya adalah saya tidak menyadari saat kekotoran timbul. Kekotoran dimulai dari jauh didalam bawah-sadar dan saat mencapai pikiran sadar, ia telah mendapatkan kekuatan yang begitu besar yang bisa menguasai saya dan tidak dapat di amati.
Jadi saya harus punya sekretaris pribadi sehingga saat kemarahan timbul, dia akan berkata ‘Lihat Tuan, kemarahan timbul’. Karena saya tidak tahu kapan amarah timbul, saya harus punya tiga sekretaris untuk berjaga bergantian selama 24-jam. Umpama saya mampu, saat amarah timbul dan sekretaris mengatakan: ‘Tuan lihat, kemarahan timbul ‘, hal pertama yang akan saya lakukan adalah menamparnya dan memakinya: ‘Bodoh kamu, Apakah kamu dibayar untuk mengajari aku’? Saya sudah dikuasai oleh kemarahan, tidak ada nasihat yang baik yang bisa membantu.
Meskipun saya tidak menamparnya, saya berkata ‘Terima kasih banyak, sekarang saya harus duduk dan mengamati kemarahanku’. Apakah itu mungkin? Secepatnya mata saya pejamkan dan mengamati kemarahan, segera objek kemarahan masuk kedalam pikiran – orang atau kejadian yang membuatku marah. Jadi saya tidak mengamati kemarahan itu sendiri tapi saya hanya mengamati rangsangan luar dari emosi. Ini hanya akan menggandakan kemarahan. Ini bukan solusi. Adalah sangat sulit untuk mengamati kenegatifan serta emosi yang abstrak, terpisah dari objek luar yang menyebabkannya.
Tapi orang yang telah mencapai kebenaran akhir menemukan solusi yang nyata. Ia mendapatkan saat kekotoran timbul didalam batin secara bersamaan dua hal terjadi pada tingkat fisik. Satu adalah nafas kehilangan irama yang normal. Kita mulai bernafas cepat saat kenegatifan masuk dalam batin. Ini mudah diamati. Pada tingkat yang lebih halus, semacam reaksi biokimia terjadi didalam tubuh – semacam sensasi. Setiap kekotoran akan membangkitkan satu dan lain sensasi pada satu bagian tubuh atau lainnya.
Ini adalah solusi yang praktis. Orang awam tidak bisa mengamati kekotoran batin – ketakutan, kemarahan atau emosi yang abstrak. Tapi dengan latihan dan praktek yang tepat adalah mudah mengamati pernafasan dan sensasi tubuh — keduanya langsung berhubungan dengan kekotoran batin.
Pernafasan dan sensasi akan membantu dalam dua hal. Pertama, mereka akan menjadi seperti ‘sekretaris pribadi’. Secepatnya ada kekotoran timbul dalam batin, nafas akan berubah tidak normal. Ia akan teriak ‘Lihat ada yang salah’. Sayapun mulai mengamati nafas dan sensasi dan saya segera mendapatkan kekotoran berlalu.
Fenomena materi-batin ini seperti mata uang dengan dua sisi. Pada satu sisi adalah apapun pikiran atau emosi yang timbul didalam batin. Sisi lainnya adalah nafas dan sensasi dalam tubuh. Setiap pikiran atau emosi, setiap kekotoran mental mewujudkan diri dalam nafas dan sensasi pada saat itu. Jadi dengan mengamati nafas atau sensasi, saya sebetulnya mengamati kekotoran batin. Dari pada menghindari masalah, saya menghadapi kenyataan sebagaimana adanya. Kemudian saya mendapatkan bahwa kekotoran batin kehilangan kekuatannya. Saya tidak lagi bisa dikuasai seperti dulu. Bila saya bertahan, kekotoran akhirnya lenyap dan saya tetap damai dan bahagia.
Dengan cara ini, teknik mengamati diri menunjukkan kepada kita adanya dua aspek yaitu aspek dalam dan aspek luar. Sebelumnya, saya selalu melihat dengan mata terbuka lebar dan melewatkan kebenaran didalam. Saya selalu melihat keluar untuk sebab dari ketidak-bahagiannya, saya selalu menyalahkan dan mencoba merubah realitas diluar tidak mau tahu dengan realita didalam. Saya tidak mengerti bahwa sebab dari penderitaan berada didalam; didalam reaksi buta saya sendiri terhadap sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Sekarang dengan berlatih, saya bisa melihat sisi lain dari mata uang. Saya bisa menyadari nafas dan juga apa yang terjadi didalam diri saya. Apapun itu, nafas atau sensasi, saya belajar hanya mengamati tanpa kehilangan keseimbangan batin. Saya berhenti bereaksi, berhenti memperbanyak penderitaan. Saya biarkan kekotoran mewujudkan diri dan berlalu.
Semakin banyak orang berlatih teknik ini, semakin cepat ia keluar dari kenegatifan. Secara berangsur batin / pikiran keluar dari kekotoran dan menjadi murni. Batin yang murni selalu penuh dengan cinta tanpa pamrih untuk semuanya, penuh belas kasih untuk penderitaan orang lain, penuh kegembiraan atas sukses dan kebahagiaan yang lain, penuh keseimbangan dalam menghadapi segala situasi.
Saat seorang mencapai tahap ini, seluruh pola kehidupannya mulai berubah. Tak mungkin lagi ia mela – kukan tindakan fisik atau vokal yang mengganggu kedamaian serta kebahagiaan orang lain. Sebaliknya batin yang seimbang tidak saja membuatnya damai, tapi juga membantu orang lain menjadi damai. Kedamaian serta keharmonisan yang terpancar dari orang tersebut akan mempengaruhi orang disekelilingnya.
Dengan belajar tetap seimbang dalam menghadapi semuanya yang dialami dalam tubuhnya, ia tidak terpengaruh lagi terhadap semuanya yang ia jumpai dalam situasi diluar. Bagaimanapun ini bukanlah malarikan diri atau tak peduli terhadap masalah duniawi. Seorang pemeditasi Vipassana menjadi lebih perasa terhadap penderitaan orang lain, dan berusaha sebisanya untuk meringankan penderitaan – tidak dengan kegelisahan tapi dengan batin yang penuh cinta, belas kasih dan seimbang. Ia belajar pengabadian suci bagaimana terlibat penuh dalam membantu orang lain dan menjaga batinnya tetap seimbang. Dengan cara ini ia tetap damai dan bahagia sewaktu bekerja untuk kedamaian dan kebahagiaan orang lain.
Inilah yang diajarkan oleh Sang Buddha : suatu Seni Hidup. Beliau tidak pernah membentuk atau mengajarkan suatu agama ( seperti yang kebanyakan orang pahami – Admin ) atau aliran. Beliau tidak pernah memerintahkan pengikutnya melakukan tata cara atau upacara formalitas kosong atau buta. Sebaliknya beliau hanya mengajarkan mengamati alam sebagaimana adanya dengan mengamati realita di dalam tubuh. Karena ketidaktahuan, seorang selalu bereaksi yang membahayakan dirinya dan juga orang lain. Tapi saat kebijaksanaan timbul – kebijaksanaan dari mengamati realita sebagai mana adanya – ia keluar dari kebiasaan bereaksi ini. Saat seorang berhenti bereaksi secara buta, ia mampu bertindak benar – tindakan yang keluar dari batin yang seimbang, batin yang melihat dan mengerti kebenaran. Tindakan demikian hanya bisa positif, kreatif, membantu dirinya dan juga orang lain.
Apa yang perlu sekarang adalah mengenal diri sendiri – demikian nasihat para bijaksana. Seorang harus mengenal diri sendiri tidak hanya pada tingkat intelek, emosi ataupun kebaktian, menerima secara buta apa yang didengar atau dibaca. Pengetahuan yang demikian tidak cukup. Seorang harus mengenal realita pada tingkat kenyataan. Seorang harus mengalami langsung realita dari fenomena materi-batin ini. Hanya ini yang akan membantu kita keluar dari penderitaan.
Pengalaman langsung atas realita dalam dirinya, teknik mengamati diri sendiri inilah yang disebut ‘Meditasi Vipassana’.Dalam bahasa India pada masa Sang Buddha, passana berarti melihat dengan mata terbuka, vipassana adalah mengamati sesuatu sebagai mana adanya, tidak sebagai apa yang terlihat. Kebenaran yang terlihat harus ditembus sampai seorang mencapai kebenaran akhir dari seluruh struktur materi-batin. Saat seorang mengalami kebenaran ini, ia akan berhenti bereaksi secara buta, menghentikan pembuatan kekotoran – dan secara alami, kekotoran yang lama akan berangsur tercabut. Ia keluar dari semua penderitaan dan merasakan kebahagiaan.
Ada tiga tahapan dalam Kursus Meditasi Vipassana. Pertama tidak melakukan tindakan fisik atau ucapan yang mengganggu kedamaian serta keharmonisan orang lain. Seseorang tidak bisa membebaskan kekotoran batinnya bila ia terus melakukan perbuatan yang hanya memperbanyak kekotoran. Jadi aturan moral ini adalah penting sebagai tahap awal dari latihan. Kemudian seorang berjanji tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berhubungan sex, tidak berbohong, tidak mabuk. Dengan mematuhi aturan tersebut diatas, seorang bisa menenangkan batinnya untuk melakukan tugas-tugas selanjutnya.
Tahap berikutnya adalah mengembangkan penguasaan atas pikiran yang liar dengan melatih untuk tetap pada satu objek: nafas mengarahkan perhatian pada nafas selama mungkin. Ini bukanlah latihan pernafasan, nafas tidak diatur, sebaliknya nafas yang alami diamati sebagaimana adanya sewaktu nafas masuk dan keluar. Dengan cara ini pikiran ditenangkan sehingga tidak dikuasai oleh kenegatifan yang kuat. Pada waktu yang sama, pikiran dipusatkan, membuatnya menjadi tajam dan menembus, berguna untuk usaha pencerahan.
Dua tahapan pertama, kehidupan yang bermoral dan penguasaan pikiran, adalah perlu dan bermanfaat. Tapi itu akan membawa pada penekanan diri, kecuali mengambil tahap ketiga – memurnikan pikiran dengan mengembangkan pencerahan kedalam diri. Ini adalah vipassana: mengalami realita diri sendiri melalui pengamatan yang tenang dan sistimatis dari fenomena materi-batin yang selalu berubah yang terwujud sebagai sensasi yang timbul dalam tubuh. Ini adalah puncak dari ajaran Sang Buddha : pemurnian diri melalui pengamatan diri.
Ini bisa dilakukan oleh semua orang. Setiap orang mengalami penderitaan, itu adalah penyakit universal yang memerlukan pengobatan universal. Bila seorang menderita karena kemarahan, itu bukan kemarahan milik Buddhis, Hindu atau Kristen. Kemarahan adalah kemarahan universal. Obat-nya pun harus universal.
Vipassana adalah obatnya. Tak akan ada yang keberatan dengan aturan yang menghormati kedamaian dan keharmonisan orang lain. Tak ada yang keberatan dengan pengembangan kontrol terhadap pikiran, mengembangkan pencerahan kedalam diri, yang membebaskan pikiran dari kenegatifan.
Vipassana adalah jalan universal yang mengamati realita sebagai mana adanya melalui pengamatan kebenaran dalam tubuh – ini adalah mengenal diri sendiri pada tingkat kenyataan dengan mengalami secara langsung. Dengan berlatih seorang keluar dari penderitaan. Dari kebenaran yang kasar, diluar dan kasat mata, menembus sampai kebenaran akhir dari materi-batin, dibalik ruang dan waktu, bidang yang terkondisi dari kenisbian: kebenaran dari pembebasan total atas semua kekotoran, semua ketidak murnian, semua penderitaan. Nama apapun yang diberikan pada kebenaran ini tidak penting. Ini adalah tujuan akhir dari semua orang.
Semoga kalian semua mengalami kebenaran akhir ini. Semoga semua orang keluar dari kekotorannya, penderitaannya. Semoga mereka menikmati kebahagiaan sejati, kedamaian sejati, keharmonisan sejati.
SEMOGA SEMUA MAHLUK BERBAHAGIA

Perumpamaan Tentang Kantong Kulit Yang Lama Dan Yang Baru

Perumpamaan Tentang Kantong Kulit Yang Lama Dan Yang Baru
Matius 9:14-17 - Disampaikan Oleh Pendeta Eric Chang
Fasal ini dalam Matius 9:14-17 merupakan suatu fasal yang sangat penting di dalam pengajaran Tuhan Yesus. Kepentingannya dapat dilihat dari kenyataan bahwa fasal ini diulang-ulangi di dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Mari kita membaca fasal ini:
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Di sini kita melihat bahwa beberapa dari murid-murid Yohanes datang kepada murid-murid Tuhan Yesus dan berkata, "Mengapa kami berpuasa, dan orang Farisi juga berpuasa, tetapi kamu tidak berpuasa?" Tuhan Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
Berpuasa mengungkapkan dukacita karena dosa. Berpuasa juga berguna untuk mendisiplinkan diri terhadap dosa - yaitu, untuk melawan dosa di dalam kehidupan kita. Berpuasa itu sangat berguna, tetapi tidak pada waktu Tuhan Yesus sedang bersekutu dengan murid-murid-Nya. Tuhan Yesus berkata, "Tetapi waktunya akan datang mempelai itu (Tuhan Yesus sendiri) diambil dari mereka (murid-murid-Nya) dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Dengan kata lain, Ia berkata, "Waktunya akan datang apabila Aku tidak lagi bersama mereka secara jasmani, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Kemudian Ia melanjutkan untuk berkata, "Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Kain yang baru belum pernah susut, karena itu apabila ditambalkan pada baju yang lama, kain yang baru itu akan susut dan mengoyakkan yang lama. Begitu pula anda tidak menuangkan anggur baru ke dalam kantong yang lama karena anggur yang baru meragi dan berkembang." Anda harus menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong yang baru karena kantong yang baru masih segar dan lembut, dan masih dapat berkembang. Pada waktu itu, mereka tidak menggunakan botol. Mereka menggunakan kulit binatang untuk menyimpan air dan anggur. Karena itu apabila anggur yang baru, yang masih berkembang tatkala meragi,  diisikan ke dalam kantong kulit yang baru, semuanya baik-baik saja. Tetapi jika anda menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, yang telah menjadi keras dan tidak lagi fleksibel, apabila anggur yang baru itu mengembang, ia akan menghancurkan kantong kulit itu."
Pertama anda akan bertanya: mengapa suatu saat Tuhan berbicara tentang mempelai dan saat berikutnya berbicara tentang kain dan anggur? Apa hubungannya satu dengan yang lain? Yesus menggunakan bahasa kiasan tetapi apa pertaliannya satu dengan yang lain?
Saya selalu kagum akan pengajaran Tuhan. Sebagaimana anda tahu, dua hal yang tidak bisa kekurangan di dalam upacara perkawinan adalah baju baru dan anggur baru. Anda tidak mengharapkan mempelai laki-laki atau mempelai perempuan untuk datang ke perkawinan dengan pakaian lama yang ditambal di sana sini. Pada setiap perkawinan, pasti ada anggur, yang mengungkapkan rasa sukacita. Anda pasti masih ingat, pada upacara perkawinan yang pertama kali dihadiri oleh Tuhan Yesus di Kana, mereka kekurangan anggur, dan Tuhan Yesus menyediakan anggur baru untuk mereka apabila Ia mengubah air menjadi anggur.
Kalian yang pernah membaca buku tentang kebangkitan rohani di Indonesia tahu bahwa Tuhan Yesus masih melakukan hal-hal seperti itu kalau perlu. Anda harus ingat bahwa Tuhan Yesus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Pada waktu kebangkitan rohani di Indonesia, ribuan orang datang kepada Tuhan, dan mereka dibaptiskan di dalam laut, dan begitu mereka ingin mengadakan Perjamuan Kudus. Dapatkah anda bayangkan lima atau enam ribu orang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus? Anda membutuhkan roti yang banyak sekali, meskipun setiap orang hanya mengambil sepotong yang kecil. Bagaimana dengan anggur? Di Indonesia, tidak ada tempat untuk mendapatkan anggur merah. Dari mana anggur merah yang mewakili darah Kristus itu harus datang? Dari mana mereka mendapatkan anggur merah? Jadi mereka berkata, "Nah, kita akan mengadakan Perjamuan Kudus sekarang, tetapi kita tidak bisa makan roti dan minum air putih saja. Tetapi dari mana kita mendapatkan anggur?"
Maka mereka berkumpul bersama dan berdoa kepada Tuhan, "Tuhan, apa yang harus kami lakukan?" Salah seorang dari mereka yang memiliki karunia bernubuat berkata, "Penuhkan kendi-kendi itu dengan air." Lalu mereka berdoa selama setengah jam, dan apabila mereka menuangkan airnya keluar, mereka mendapati anggur yang keluar. Air telah berubah menjadi anggur merah. Hal ini terjadi bukan sekali, atau dua kali atau tiga kali, tetapi saya percaya pada waktu laporan itu ditulis, hal itu sudah terjadi lebih dari sepuluh kali. Buku itu ditulis oleh seorang Jerman yang agak skeptis tentang kejadian-kejadian semacam ini, sebagaimana kebiasaannya orang Jerman. Tetapi sesudah ia menyaksikan kejadian-kejadian ini, ia menjadi malu dan direndahkan, karena ia melihat dengan matanya sendiri. Yesus memang tetap sama hari ini.
Tetapi pelajaran apa yang dapat ditarik dari peristiwa air berubah menjadi anggur ini? Memang benar, tujuannya untuk menyediakan anggur bagi orang-orang ini pada Perjamuan Kudus, tetapi lebih penting adalah pelajaran bahwa Tuhan Yesuslah yang mengubah kita. Itulah sebabnya di dalam firman Tuhan, selalu disebutkan tentang anggur baru. Mengapa anggur baru? Mengapa baju baru? Kuasa - itulah intinya. Proses meragi digunakan untuk menunjukkan kepada kita kuasa Injil. Untuk mengubah sesuatu, anda membutuhkan kuasa.
Kain yang lama menunjuk kepada apa? Rasul Paulus berkata di Efesus 4:22 dan beberapa tempat yang lain bahwa kita harus menanggalkan pakaian yang lama (yang melambangkan kehidupan yang lama) dan mengenakan yang baru (yaitu, mengenakan Kristus). Dengan kata lain, menjadi seorang Kristen bukan berarti menambalkan beberapa cerita Injil kepada manusia lama itu; bukan berarti menambahkan sedikit iman kepada karakter dan sifat anda yang lama itu. Menjadi seorang Kristen berarti suatu perubahan yang menyeluruh dimana anda menanggalkan yang lama dan mengenakan manusia yang baru. Justru itulah yang dimaksudkan Paulus dalam 2 Korintus 5:15-17, menjadi seorang Kristen berarti menjadi suatu ciptaan baru. Menjadi seorang Kristen bukan menambahkan sedikit agama kepada manusia lama, tetapi menjadi manusia yang baru. Melalui manusia baru inilah kemuliaan dan kuasa Tuhan Yesus diperlihatkan.
Yang mana lebih menakjubkan - mengubah air menjadi anggur, atau mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus? Menurut saya kedua-duanya mengherankan tetapi menurut saya mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus jauh lebih berarti. Perubahan air menjadi anggur dimaksudkan untuk mengacu kepada perkara yang jauh lebih berarti dan lebih penting itu, yaitu perubahan seluruh karakter dan kehidupan kita.
Beberapa Orang Hanya Menghendaki Agama Untuk Merasa Bagus Dan Aman
Jika anda telah mengalami kuasa Tuhan Yesus yang mengubah kehidupan anda, anda sedang dalam perjalanan untuk mengenal Dia. Menjadi seorang Kristen tidak berarti menambahkan sedikit agama ke dalam kehidupan anda. Barangkali anda berkata, "Nah, kehidupanku tidak sempurna. Aku merasa sedikit kosong; aku ada satu lubang kecil di sini dan satu lubang di sana, karena itu aku akan mengambil sedikit Kekristenan dan menambal lubang-lubang itu." Tuhan Yesus berkata, "Jangan melakukan itu. Jika kamu melakukan itu, kamu akan bertambah buruk pada akhirnya. Kamu akan bertambah buruk. Keadaan kamu yang terakhir akan lebih buruk dari keadaan yang semula." Cobalah, dan anda akan tahu bahwa kata-kata Tuhan ini adalah benar. Mereka adalah orang-orang yang sesudah mendengar Injil, memilih apa yang mereka suka dan menolak apa yang mereka tidak suka. Mereka mengambil secarik Injil yang mereka sukai dan mereka berkata, "Aku suka yang ini tetapi aku tidak suka bagian tentang komitmen total itu. Aku tidak suka yang itu. Sedikit agama itu baik untuk aku tetapi jangan terlalu banyak. Jika aku terlalu beragama, aku akan menjadi fanatik. Nah, aku tidak mau menjadi fanatik!"
Saya sudah mendengar banyak orang yang berkata, "Adalah baik kalau ke gereja sekali seminggu." Bagaimana kalau dua kali seminggu? "Ah tidak, dua kali terlalu banyak." Atau, anda mendengar seorang pendeta berkata, "Ambillah sedikit, bagus untuk kamu. Jangan ambil terlalu banyak. Itu tidak bagus untuk kamu." Apakah anda menerima segala sesuatu yang dikatakan Yesus? Karena itu, gereja dipenuhi dengan pengemis. Jika anda melihat seseorang memakai pakaian yang ditambal di sana sini, apa yang anda pikirkan? Seorang pengemis! Entah pakaian anda berlubang-lubang entah ditambal-tambal, bagaimanapun anda seorang pengemis. Dan gereja penuh dengan pengemis. Mereka itu orang-orang yang datang ke gereja dan berkata, "Bagian ini aku suka; aku akan menerima yang ini. Bagian yang lain itu terlalu banyak, terlalu keras untukku; aku tidak dapat menahannya. Aku cukup menambal di sini saja."
Ada Yang Bahkan Bermegah Karena Iman Mereka Yang Tambal Sulam
Ada juga yang sangat bermegah karena pakaian mereka yang tambal sulam itu. Mereka berkata itulah gaya yang paling baru. Umpamanya apabila anda pergi ke toko-toko pakaian, anda akan menemukan beberapa jaket dan celana panjang yang ditambal di sana sini, dan mereka jauh lebih mahal dari yang tak ditambal-tambal. Pernah sekali saya bertanya kepada pelayan toko, "Mengapa pakaian ini ditambal-tambal? Mengapa begitu mahal? Dan di bawah, benang-benangnya sudah keluar dari hujung celana itu. Bagaimana kamu bisa menjual barang-loak ini lebih mahal dari yang baru?" Jawabannya ialah, "Ini bukan barang-loak; ini baru." Lalu saya bertanya, "Mengapa ditambal-tambal?" Ia berkata, "Itulah gaya paling baru." Lalu saya bertanya, "Mengapa lebih mahal sedangkan sudah ditambal-tambal?" Ia berkata, "Nah, kamu harus membayar tenaga kerjanya. Tenaga kerja sangat mahal pada masa sekarang. Jauh lebih banyak tenaga kerja dibutuhkan untuk menjahit potongan-potongan kain itu kembali. Sesudah kamu menjahit mereka kembali, kamu harus mengoyak setiap benang itu dengan tangan supaya kelihatan koyak."
Dunia ini benar-benar sudah terbalik. Anda harus membayar lebih untuk kain buruk daripada pakaian yang bagus. Anda harus membayar toko-toko itu untuk mengoyak-goyakkan celana anda. Tetapi terdapat begitu banyak orang Kristen di dalam gereja yang berbangga karena iman mereka yang tambal sulam itu. Mereka bahkan berpikir ia tampak cantik. Dan kadang-kadang mereka merasakan bahwa celana mereka belum cukup kotor, lalu mereka menggosok-gosoknya supaya mereka tampak lebih kotor. Mereka pikir celana mereka tampak lebih bagus begitu.
Jangan Memetik Dan Memilih
Kalau anda ingin menjadi seorang Kristen yang sejati, janganlah memetik dan memilih bagian Injil yang sesuai dengan selera anda. Pada permulaannya, barangkali anda berpikir celana anda tampak bagus; anda menyukai tambalan itu. Akan tetapi apabila hujan turun, anda akan mengalami masalah. Tambalan itu kelihatan bagus sehingga hujan turun. Apabila celana anda mulai kering, apa terjadi kepada tambalan itu? Kain yang belum susut itu akan mulai susut dan mencabik-cabik anda. Itulah sebabnya mengapa terdapat begitu banyak korban di dalam gereja masa kini. Banyak orang pergi ke gereja yang suka memetik dan memilih apa yang ingin mereka dengar, dan dalam masa dua atau tiga tahun, mereka menjadi bingung dan dicabik-cabik secara rohani.
Anda harus memilih antara mengenakan seluruh pakaian keselamatan atau tidak mengenakannya sama sekali. Alasannya karena terdapat kuasa di dalam Injil - bahkan secarik kecil yang anda keluarkan mempunyai kuasa. Kuasa itu cukup untuk membinasakan, dan membuat manusia lama anda sengsara. Orang Kristen 'satu-suku atau tiga-suku' semacam ini akan merasa tidak nyaman sebelum terlalu lama. Saya pernah melihat beberapa orang yang melakukan hal seperti ini dan mereka sedang menuai hasilnya. Pada tahap itu, kadang-kadang sangat sulit untuk menolong mereka lagi. Injil sangat berkuasa dan sebaiknya anda jangan bermain-main dengannya. Sekalipun anda mengambil sedikit darinya dan berkata, "Sedikit ini tidak akan menyakiti aku. Jika aku mengambil terlalu banyak, aku akan menjadi seorang fanatik. Aku akan mengambil secarik yang kecil ini; tidak mungkin menyakiti aku." Biar saya katakan kepada anda, Injil sangat berkuasa. Secarik yang kecil itu akan menyebabkan anda merasa sangat tidak nyaman. Jadi Tuhan Yesus berkata, "Kamu tidak bisa menerima keselamatan yang Aku berikan sedikit demi sedikit. Kamu menerima semuanya, kamu mengambil seluruhnya, atau jangan mengambil apa-apa sama sekali."
Prinsip yang sama berlaku untuk kantong kulit itu. Ada banyak ayat-ayat Perjanjian Lama mengenai pakaian yang melambangkan kehidupan manusia. Ayat-ayat itu termasuk Yesaya 50:9, 51:8, 61:10 dan Mazmur 102:26. Dalam ayat-ayat ini, pakaian (atau baju) mewakili kehidupan manusia.
Dari ayat-ayat ini, saya ingin menunjukkan kepada anda bahwa seringkali apabila anda mempelajari pengajaran Tuhan dan tidak mengertinya, itu karena anda tidak mengerti Perjanjian Lama. Prinsipnya ialah: Jika anda menemukan sesuatu yang tidak anda mengerti, carilah di dalam Perjanjian Lama dan hal itu akan dijelaskan kepada anda di situ. Jika anda tidak mengerti apa yang diwakili oleh pakaian atau kantong kulit, maka carilah di dalam Perjanjian Lama dan di situ anda akan menemukan penjelasannya.
Dalam Ayub 32:19, kita mendapati bahwa hati manusia digambarkan sebagai kantong kulit: Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru (atau, kantong kulit) yang akan meletup. Dalam Mazmur 119:83, pemazmur menggambarkan dirinya seperti kirbat (atau, kantong kulit) yang diasapi. Dalam Yeremia 13:12, penduduk Yerusalem dibandingkan dengan kantong kulit.
Anda tidak bisa mengambil anggur baru Injil dan diisikan ke dalam kehidupan anda yang lama karena anggur baru itu berkuasa; apabila ia mengembang, ia akan meletupkan seluruh kehidupan yang lama. Injil akan mengoyak habis kehidupan anda yang lama. Kehidupan yang lama dan Injil tidak dapat berjalan bersama-sama. Dengan kata lain, anda tidak dapat hidup di dalam dosa dan masih percaya kepada Injil. Tidak akan berhasil. Anda tidak dapat menjalankan suatu kehidupan yang mementingkan diri, yang sombong, yang egois dan masih berharap untuk percaya kepada Injil. Mereka tidak sepadan. Hanya apabila anda siap untuk berkata, "Tuhan, ubahlah aku sepenuhnya. Aku akan menanggalkan dosa-dosaku; aku akan menanggalkan kehidupanku yang lama." Hanya sesudah itu anda dapat menerima anggur baru Injil.
Apabila saya memberitakan Injil, saya tidak berbicara tentang agama; saya berbicara tentang kuasa Allah. Saya tidak meminta anda untuk lebih giat beragama. Saya juga tidak meminta anda memeluk suatu agama atau menjadi saleh dan kudus di luar. Injil ialah kuasa Allah yang menyelamatkan. Anda tidak dapat menyelamatkan diri anda, tetapi Allah dapat menyelamatkan anda. Sesudah anda mengalami kuasa-Nya, anda akan mengerti apa yang sedang kita bicarakan.
Di dalam Alkitab, pakaian baru melambangkan sukacita. Di Negeri Cina, pada perayaan Imlek, kami semua mengenakan pakaian baru. Semua anak-anak kecil memakai pakaian baru. Mereka tidak banyak berlari kiri kanan karena takut mengotorkan pakaian baru mereka. Itulah satu-satunya waktu mereka berkelakuan baik. Dan mengapa mereka begitu bersukacita? Karena itu adalah Tahun Baru Cina!
Anggur juga melambangkan sukacita di dalam Alkitab. Tatkala Roh Kudus masuk ke dalam kehidupan anda, anda akan mengenal apa itu sukacita. Sebelum saya mengenal Tuhan, saya tidak pernah mengetahui apa itu sukacita. Saya tidak mengerti apa itu sukacita. Setiap hari saya bertanya, "Apa artinya kehidupan ini? Begitu tidak berarti!" Sepanjang masa kanak-kanak saya, saya dibesarkan di tengah-tengah penderitaan. Kenangan pertama tentang masa kanak-kanak saya di Negeri Cina adalah peperangan - peperangan antara Jepang dan Cina. Terjadinya begitu banyak penderitaan. Banyak keluarga dipisahkan. Bapa saya meninggalkan kami untuk melawan orang Jepang. Ibu saya dan saya menangis ketika kami melihatnya masuk medan pertempuran, tanpa mengetahui apakah kami akan melihatnya lagi, atau entah kapan kami akan melihatnya lagi. Ternyata saat ia kembali, saya tidak dapat mengenalnya lagi karena saya terlalu muda saat ia pergi. Lima tahun adalah waktu yang lama. Saya tidak pernah menikmati kehidupan kekeluargaan karena peperangan itu.
Kemudian, tidak lama sesudah berakhirnya Perang Jepang, terjadi pula perang saudara di Negeri Cina - kali ini pihak Nationalist berperang melawan pihak Komunis. Sekali lagi terjadinya kesengsaraan di mana-mana. Tidak cukup makanan, tidak cukup segala sesuatu. Setiap hari anda melihat pengungsi di jalan-jalan, dan mereka sedang menderita. Banyak kali saya melihat mayat-mayat terlantar di mana-mana - entah terbunuh dalam perang entah membunuh diri karena tidak tahan lagi. Saya dibesarkan dalam peperangan, dan jika anda bertanya kepada saya, "Apa itu sukacita?" Saya tidak tahu. Saya tidak ada gambaran sama sekali.
Salah satu kesan yang paling mendalam dalam benak saya adalah pada waktu saya berdiri diluar apartemen dan melihat pesawat-pesawat datang. Saya melihat bom-bom dijatuhkan di depan mata saya dan membunuh tiga ribu jiwa - tiga ribu jiwa yang telah begitu banyak menderita, tiga ribu jiwa yang tidak tahu apa-apa tentang peperangan itu. Semua yang mereka maukan adalah suatu kehidupan yang tenteram. Jika anda bertanya kepada saya, "Ada apa yang memberikan kebahagiaan?" Saya tidak dapat menjawab anda. Apakah artinya kehidupan ini? Mengapa kita perlu saling membunuh? Mengapa orang-orang malang yang tidak cukup makan ini harus dibom sampai mati? Kalau tidak mati, mereka menjadi pincang atau buta. Tidak cukup susahkah untuk menjalani kehidupan ini apa adanya?
Kali pertama saya mengerti apa yang menyebabkan semua kekacauan ini adalah pada saat saya mengerti Injil oleh anugerah Tuhan. Dosalah yang menyebabkan manusia berkelakuan seperti ini. Dunia ini tidak akan menjadi lebih baik sehingga dosa disingkirkan. Tetapi dosa begitu berkuasa. Bagaimana mungkin kita dapat melawan dosa? Kita semua adalah hamba-hamba dosa, dan ini termasuk pemimpin-pemimpin dunia ini. Bagaimana mungkin mereka dapat menyeret diri mereka keluar dari dosa? Anda bisa duduk di PBB dan merundingkan cara-cara untuk memecahkan masalah-masalah dunia ini tetapi anda tidak dapat memecahkan persoalan dosa! Itulah sebabnya mengapa akan selalu ada peperangan di dunia ini selama masih ada manusia. Itulah sebabnya mengapa setiap hari ada perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan. Hal-hal ini akan terus terjadi selama masih ada manusia. Dan sehingga kita manusia diselamatkan dari dosa, dan menjadi manusia baru oleh kuasa Allah, tidak ada apa-apa yang akan berubah. Hanya kuasa Allah dapat mengubah kejahatan di dalam manusia.
Saya tidak mengerti mengapa beberapa orang mengatakan hal-hal yang buruk tentang apa yang saya ajarkan dari Firman Allah. Mereka menuduh saya memberitakan keselamatan oleh perbuatan. Allah menjadi saksi saya - kapan saya mengajarkan hal seperti itu? Bagaimana anda dapat menyelamatkan diri anda dari dosa oleh perbuatan? Tidak mungkin anda dapat berbuat seperti itu. Tidak ada orang waras yang akan memberitakan Injil seperti itu. Itu bukan Injil namanya. Hanya kuasa Allah yang dapat menyelamatkan kita. Saya merayu kepada setiap orang untuk mengalami kuasa Tuhan Yesus, Penyelamat kita. Lalu anda akan mengenal kemuliaan Tuhan yang telah kita bicarakan selama ini. Itulah langkah yang pertama. Tanpa langkah yang pertama itu, anda tidak akan pernah mengenal apa-apa lagi tentang Dia.
Kemudian anda akan mengalami sukacita anggur yang baru. Anda bisa tersenyum di dalam badai. Apakah anda takut akan sesuatu? Saya tidak takut akan suatu apapun karena Tuhan saya adalah Tuhan langit dan bumi. Anda akan mengenal sukacita karena pakaian baru itu, pakaian keselamatan yang Allah berikan cuma-cuma kepada anda karena anda tidak mampu membelinya sendiri. Ia memberikan secara cuma-cuma anggur baru itu. Anda tidak dapat menghasilkan anggur itu sendiri. Lalu anda akan mengalami apa itu sukacita.

Cara Memecahkan Masalah

Reading time: 2 – 4 minutes
Saat dihadapkan pada persoalan yang sulit, bagaimana reakasi anda? Bagaimana
anda menghadapi masalah adalah salah satu faktor penting yang menentukan
keberhasilan anda dalam hidup, dan merupakan kunci kualitas seorang
pemimpin. Pemimpin memecahkan masalah, sedangkan pengikut mendatangi para
pemimpin untuk mendapatkan jalan keluar.
Hal pertama yang dilakukan saat dihadapkan pada masalah adalah mengasumsikan
bahwa selalu ada jawaban di luar sana, tugas kita adalah untuk menemukannya.
Bersikap cemas tidak akan membawa anda ke mana-mana. Sedangkan berusaha
untuk mencari jawaban akan mengantarkan anda ke arah mana pun yang anda mau.
Ini hanyalah “State of Mind” dan kunci seluruh diskusi ini. Tetapi akuilah
bahwa andalah yang mengendalikan sikap anda terhadap situasi tersebut.
Pemimpin selalu mengendalikan sikap dan memusatkan perhatian pada hasil yang
ingin dicapai.
Langkah berikutnya adalah mengumpukan semua fakta atas masalah yang ada.
Ketika lebih banyak hal diketahui, banyak masalah tidak tampak sebesar
ketika pertama kali kita melihatnya. Fakta akan membantu anda menemukan
pemecahan yang lebih baik dan lebih cepat. Selain itu, anda dapat mengatasi
hambatan emosi atas situasi tersebut. Bila seseorang datang dengan
permasalahan, ajukan pertanyaan dan kumpulkan faktanya. Kadang-kadang anda
harus menggali fakta begitu dalam untuk menemukan persoalan sesungguhnya.
Seberapa dalam anda menggali? Ajukan terus pertanyaan. Pemimpin adalah orang
yang pandai mengajukan pertanyaan yang baik, dan senantiasa mendengarkan.
Lalu putuskan, apakah masalah tersebut adalah masalah yang benar-benar
membutuhkan pemecahan? Seberapa burukkah persoalan itu? Apa yang terjadi
bila masalah itu diabaikan saja? Ini akan membantu anda meletakkan segala
sesuatunya ke dalam suatu perspektif, dan seringkali kita akan menyadari
suatu persoalan itu tidak seburuk yang dipikirkan. Pemimpin selalu menjaga
segala sesuatu di dalam perspektif apa adanya.
Jika masalah itu benar-benar membutuhkan pemecahan, pertimbangkan tindakan
apa yang dapat anda lakukan secara personal untuk memecahkan masalah ini.
Lakukan brainstorming dan tulis pada secarik kertas. Bila masalah itu datang
dari orang lain, pertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan untuk
memecahkan masalah ini. Lebih baik mengajari orang lain memecahkan masalah
daripada anda melakukannya untuk mereka. Pemimpin menunjukkan bagaimana
melakukan sesuatu, bukan melakukannya untuk anda.
Pertimbangkan penelitian apa lagi yang anda perlukan untuk memecahkan
masalah. Anda mungkin perlu mencari di internet, membaca buku, bertanya pada
orang lain. Jangan lakukan kesalahan bahwa anda mengetahui semuanya, atau
menganggap insting anda yang pertama adalah jawaban yang terbaik. Carilah
umpan balik dari orang lain mengenai ide anda, meski orang itu tidak cukup
mengetahui pokok permasalahannya. Kadang-kadang, semakin banyak anda tahu,
semakin banyak anda ingin tahu. Pemimpin mengetahui bagaimana mendapatkan
informasi yang ada di luar sana.
Langkah berikutnya, daftarkan pilihan-pilihan, ambilah satu pemecahan, dan
terapkan. Terkadang, pemecahan yang harus diambil segera perlu diikuti
dengan pemecahan jangka panjang. Begitu anda mengambil keputusan, anda perlu
mengikutinya terus-menerus. Bila anda tahu bahwa pemecahannya berada di luar
kendali anda, maka lupakan saja, dan maju terus. Pemimpin mengikuti apa yang
telah diputuskannya.
Akhirnya, uji dan pantaulah setiap pemecahan yang diterapkan. Jangan anggap
anda telah selesai melakukannya. Meski anda telah memberikan perhatian
terbaik, sebuah keputusan mungkin saja gagal, atau bahkan menjadikan keadaan
lebih buruk. Pastikan kemungkinan untuk menggagalkan setiap keputusan yang
anda ambil tanpa harus kehilangan muka. Seorang pemimpin tidak takut
melakukan kesalahan, tanpa kesalahan tidak akan ada kemajuan yang dapat
dibuat.